Nomor Dokumen: IT-OPS/MAX389-V3.1 Divisi: Technical Systems & Maintenance Tanggal Revisi: 26 Nov 2025
Dokumen ini menguraikan Standar Operasional Prosedur (SOP) internal Max389 terkait pemeliharaan server, pemulihan pascabencana (Disaster Recovery), dan penerapan strategi Zero-Downtime untuk menjaga ketersediaan layanan pada tingkat Maximal.
I. Kebijakan Zero-Downtime (ZDT)
Kebijakan ZDT Max389 menetapkan bahwa platform harus menjaga uptime operasional minimal 99.99% per bulan (tidak lebih dari 4.38 menit downtime kumulatif). Kegagalan layanan dianggap sebagai Incident Level 3 (Kritis).
A. Strategi Load Balancing (ZDT-1.1)
Distribusi Geografis: Traffic pengguna didistribusikan melalui Content Delivery Network (CDN) global dengan Node aktif di Asia Tenggara dan Eropa. Jika salah satu Node mengalami kegagalan (latency spike > 500ms), traffic dialihkan otomatis ke Node terdekat dalam waktu 10 detik.
Manajemen Sesi: Sesi pengguna (login sessions) dikelola oleh Session Cluster yang terpisah dari Database Cluster, memastikan kegagalan database tidak secara langsung memutuskan koneksi pengguna.
II. Prosedur Pemeliharaan Terjadwal (PMT)
Pemeliharaan sistem dilakukan secara proaktif untuk mencegah kegagalan hardware atau bug perangkat lunak.
A. Pembaruan Database (PMT-2.1)
Frekuensi: Setiap hari Rabu dini hari (03:00 - 04:00 WIB), waktu di mana traffic berada pada titik terendah (sesuai low-pressure system).
Protokol: Pembaruan dilakukan pada Database Replica (Mirror Server) terlebih dahulu. Setelah verifikasi integrity check, traffic dialihkan ke Replica baru, dan Server lama menjadi Replica untuk backup. Prosedur ini mencegah gangguan layanan.
B. Audit Integritas API (PMT-2.2)
Frekuensi: Mingguan.
Tujuan: Memastikan koneksi API ke semua vendor gaming (Slot, Live Casino) berada dalam Threshold Respon yang ditetapkan (rata-rata waktu respon < 150ms). Kegagalan Threshold akan memicu penggantian Key API dan rekonfigurasi segera.
III. Protokol Pemulihan Bencana (Disaster Recovery Protocol - DRP)
Jika terjadi kegagalan sistem total (Incident Level 3), tim IT diwajibkan mengikuti urutan prioritas berikut.
A. Prioritas Pemulihan Data (DRP-3.1)
Prioritas 1 (Kritis): Basis Data Transaksi (Financial Integrity). Pemulihan wajib selesai dalam 30 menit RTO (Recovery Time Objective).
Prioritas 2 (Penting): Basis Data Session Pengguna (Login Access). Pemulihan dalam 60 menit.
Prioritas 3 (Normal): Data Keluaran Historis (Paito). Pemulihan dalam 120 menit.
B. Prosedur Rollback dan Data Integrity Check (DRP-3.2)
Setiap 15 menit, sistem secara otomatis membuat snapshot dari seluruh Basis Data Transaksi. Jika terjadi kegagalan, sistem akan rollback ke snapshot terakhir yang stabil.
Validasi Penuh: Setelah pemulihan, tim wajib menjalankan Validasi Cross-Check 100% antara log transaksi dengan saldo pengguna sebelum mengumumkan layanan kembali normal. Tidak ada akun yang boleh diaktifkan kembali jika integritas datanya belum terverifikasi.
IV. Ringkasan Operasional
Keberhasilan Max389 dalam mempertahankan reputasi "Maksimal" sangat bergantung pada ketaatan yang ketat terhadap protokol ini. Strategi Zero-Downtime adalah komitmen teknis kami untuk menjamin keandalan platform, memastikan bahwa pengguna dapat mengakses layanan tanpa gangguan yang tidak terduga.
Yoga Pratama